Ceramah DIP di RMG-Jerman

Pendahuluan Foto dikutip dari eBook DI.P:

1960: Undangan atau kunjungan atau pergaulan yang dilakukan oleh suami saya dengan tokoh-tokoh agama di Jerman Barat memang merupakan bagian dari pendekatan untuk mengetahui latar belakang perkembangan situasi politik, sosial dan budaya. Begitu pula terhadap tokoh-tokoh militer dan pemerintahan (di Jerman Barat)

Pendekatan terhadap kalangan agama ini dapat segera dimulai karena Pendeta de Kleine menjadi Direktur Rheinische Mission Gesellschaft (RMG) yang berpusat di Wuppertal-Barmen, sedangkan suami saya alumnus dari sekolah-sekolah yang didirikan oleh RMG di daerah Batak. Pendeta de Kleine sering berkunjung ke rumah kami, begitu pula kami sering bertandang ke rumah de Kleine di Barmen.

Pada suatu hari suami saya diundang agar menghadiri sebuah pertemuan yang khusus diadakan oleh Pendeta de Kleine bagi tokoh-tokoh Gereja Protestan Jerman di Wuppertal-Barmen. Pendeta itu memintanya agar memberikan ceramah tentang Indonesia, khususnya mengenai Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), yang pada mulanya didirikan oleh Mission Zending Barmen, Jerman.

Sebuah catatan khusus, dalam pertemuan itu suami saya diminta supaya mengenakan pakaian seragam TNI, sedangkan saya supaya memakai pakaian nasional, kain kebaya. Putera-puteri kami pun diminta supaya ikut serta. Mungkin maksudnya agar masyarakat Jerman mengetahui dan bangga, bahwa ada perwira TNI yang berasal dari Tanah Batak, tempat Mission Zending bertugas menyebarkan agama Kristen di sana sejak penjajahan.



Bawah:
Kertas ketikan  ceramah DI.P di RMG Wuppertal-Barmen , dalam bahasa Jerman 1960:
T A H A N
(Halaman 2,3  sd 7 di bawah)


Terjemahan ceramah DI.P di RMG Wuppertal Barmen 1960
CeramahDI.P di RMG- Wuppertal- Barmen 1960
(Halaman 1)
TAHAN
Saudari dan Saudaraku, dalam nama Kristus!
Saya merasa bahagia dan berterima kasih dapat memberikan sepatah kata yang sangat mengesankan bagi saya. Saya juga bergembira dapat secara informal dan dengan secara langsung berbicara di (RMG) kota Wuppertal, yang bagi kami orang Batak , anggap kota ini sebagai tanah air kedua dari keyakinan kami. Semua kami tua muda besar kecil, semuanya mengenal Rheinische Mission Gesellschaft (RMG) Wuppertal-Barmen. Wuppertal bagi kami, adalah pusat pemberitaan Berita Baik Tuhan, dimana missionarisnya telah memperkenalkan kami pada keyakinan yang benar.

Seperti kalian ketahui, pada 1824 misionaris Burton dan Ward dari Misionaris Baptis Inggris datang ke Tapanuli. Mereka  adalah misionaris pertama yang dulu dikirim ke kami. Tapi mereka tidak diterima oleh leluhur kami.  Sepuluh tahun kemudian (1834) datang misonaris Munson dan Leiman dari Amerika, mereka dari Misionaris Gereja Boston. Mereka juga tidak diterima oleh leluhur kami dan malah dibunuh. 

Pada 1859 datanglah misionaris dari RMG Wuppertal Jerman, Dr. Nommensen dan dia memperkenalkan Kabar Baik ke leluhur kami Batak. Agama baru ini selanjutnya memperoleh keyakinan dari kami dan hari ini (1960) sudah beranggotakan 700 ribu pengikut Dr. Nommensen. Para pengikut keyakinan baru ini selanjutnya membangun berbagai gereja di berbagai tempat yang institusinya saat ini disebut HKBP (Protestantische Kirchengemeinde Bataks).

Untuk menghargai Dr. Nommensen, pendiri institusi gereja kami, diberikanlah padanya sebutan penghargaan gelar batak “Grossvater des Volkstammes Bataks” (Ompung Suku Batak).  Melalui kerja keras dari RMG (Rheinischen Mission Gesellschaft), atau lebih tepatnya melalui usaha keras pendahulu pendahulu kalian, kami dapat mengenal firmanNYA. Melalui bantuan RMG kami dapat membangun fasilitas pendidikan massal masyarakat, Sekolah, Rumah Sakit, Gereja dan berbagai infrastruktur lain yang telah membawa kami ke tingkat manusia yang berpendidikan dan beradab lebih tinggi. Walau banyak tantangan, saat ini (1960) kami sudah meningkatkan infra pendidikan massal kami menjadi ribuan lulusan SMA, ratusan dokter, insenyur, sarjana hukum dll. (selesai halaman 1)

-------------
(Halaman dua)

Karena infra pendidikan tersebut itu, saat ini (1960) suku kami merupakan salah satu suku (di indonesia) dengan tingkat buta huruf rendah. Kami sangat berterima kasih pada RMG (Rheinische Mission Gesellschaft) karena peningkatan pendidikan dan budaya kami. Justru dalam hal inilah (pendidikan) kelemahan penjajahan kami (Belanda) dulu. Tujuan penjajah (Belanda) hanya ingin menyerap keuntungan sebanyak banyaknya (tanpa memperhatikan infra pendidikan massal kami. Tujuan mereka itu sangatlah tidak mempunyai etika.

Mudah mudah sekarang, saudara/i ku , kalian mengerti mengapa RMG ini selalu berada di hati suku kami Batak. Kadang dalam keheningan, kami bertanya sendiri: “ Mengapa justru orang Jerman yang berhasil memperkenalkan agama (dan pendidikan) ke kami Batak? (Mengapa bukan Belanda). Jawab: “Tentu ada maksud Tuhan!.”

Dengan bangga dapat saya katakan pada hadirin, bahwa para orang tua dan pemuda pemuda kami yang berkorban pada perang perjuangan kemerdekaan selama 1945-1949, dikuburkan dengan tanda Salib pada kuburan mereka di Taman Makam Pahlawan Indonesia. Artinya, mereka kembali ke Tuhan menjalankan tugas kristen dan tugas tanah air.  

Salib , simbol kristen tampil di Taman Makam Pahlawan Indonesia, (TMP) yang terdiri dari kuburan berbagai agama tentara tentara kami, (TMP ) membuktikan keyakinan kami pada agama dan tugas pada tanah air kami Indonesia. Semua ini membuktikan bahwa kami kristen pernah dan akan selalu bersedia bersama2 berperang dan berkorban untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa kami. Ini membuktikan segala usaha merendahkan agama agama kami akan sia sia.

Percaya pada Tuhan merupakan sila pertama dalam prinsip kehidupan negara Indonesia (Pancasila), dimana selanjutnya konstitusi kami didasarkan. Sehingga setiap warga negara bebas menjalakan agamanya. Melalui sila pertama ini Tuhan dihadirkan pada setiap warga negara kami. Melalui sila Persatuan bangsa Indonesia, khususnya manusia di Tapanuli, ijinkan saya sebagai perwakilan Indonesia menyampaikan salam dari kayakinan dan suku kami. 

-----------------
(Halaman 3- tiga)

Pernyatan salam ini saya sampaikan dalam bahasa Batak, yaitu: H O R A S !

HORAS berarti sehat, selamat tinggal, Tuhan beserta kalian, atau Tuhan memberkati kalian. Saya teringat masa muda saya di Tarutung. Ketika itu saya SMP (Narumonda, Tarutung) dan bergabung dengan suatu klub pemuda yang waktu itu bernama “Batak Jugend” / pemuda batak. Klub ini dibentuk oleh Dr. Verwiebe (Ephorus 1936-1940 Tarutung), yang sekarang masih hidup dan tinggal di kota Bielefeld, Jerman. Klub ini merupakan suatu pendidikan extra kurikuler, untuk membina moral kehidupan kristen. Klub pemuda kami, kami namakan: T A H A N. 

TAHAN berarti bertahan, durasi ketahanan terhadap tekananan/godaan, melawan, pertahanan. Pada pertengahan ceramah saya ini, saya ingin menjelaskan arti kata T A H A N.  Kata ini sering kita temui pada kitab suci dan khotbah J-Kristus. Kristus menyerukan pada kita semua agar: T A H A N ! (Tahan cari cobaan).

Sebelum saya meneruskan konsep TAHAN ini,  ada baiknya saya jelaskan apa arti yang terkandung pada kata TAHAN, baik dalam kehidupan sehari hari maupun dalam kehidupan agama. Dalam kehidupan sehari hari arti TAHAN seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, adalah, bertahan, durasi ketahanan terhadap tekananan/godaan, melawan, pertahanan. Dalam pengertian lain , TAHAN dapat juga berarti “pertahanan” atau “menyerang”.

Suatu pertahanan dan penyerangan tidak akan berati tanpa durasi ketahan sampai akhir, sedangkan suatu pertahanan tanpa kesiagaan juga sama sekali tidak berarti. Suatu pertahanan yang tidak agresif adalah suatu pertahanan pasif (menunggu). Tetapi suatu pertahanan yang baik adalah menyerang.

Saudari dan saudara ku!
Pada era atom (bom atom 1960an) saat ini, banyak hal yang tidak terduga terjadi, yang berdampak buruk pada gereja dan kehidupan kristen. Khususnya yang berdampak merugikan pada generasi muda kristen. 

---------------------- 
(Halaman 4- empat)

Mungkin hadirin sekalin pernah mendengar laporan penelitian “Kinsey Report” (1958) yang meneliti kehidupan pemuda pemuda kristen Amerika yg sudah meninggalkan norma agama. Penelitian ini menemukan banyak hubungan pemuda dan pemudi Amerika yang sudah diluar batas batas moral karena kemajuan teknologi, ekonomi dan budaya.

Juga di Eropa sudah terlihat dampak buruk yang dibawa oleh musik musik top Rock and Roll, Calypso dan lainnya. Ribuan pemuda kristen sudah terkena pengaruh buruk dari kemajuan tekno ekonomi dan budaya ini. Mengapa? 

Karena mereka tidak TAHAN. Karena ajaran ajaran Tuhan sudah didak dianggap. Karena pemuda menjadi lemah maka cahaya kata kata Tuhan di hati mereka menjadi mati. Karena mereka semakin jauh dari gereja dan lebih memilih rekreasi jalan jalan pada hari minggu dari pada meluangkan waktu satu jam mendengar kata kata Tuhan di gereja. Para pemuda itu sudah tidak mendapatkan lagi pendidikan gereja yang memadai. Kehidupan kristen bagi mereka hanya formalitas, bukan lagi sebagai cahaya kehidupan mereka.Terutama sejak Perang Dunia ke dua, begitu banyak godaan yang menyebabkan pemuda kehilangan arah yang benar. Ini berbahaya, karena kehidupan kristen tidak lagi berarti bagi mereka. Ilmu pengetahuan juga menyebabkan pemuda2 ini kehilangan arah.

Saya pernah berdiskusi dengan beberapa mahasiswa kristen di Bonn. Ada yang mengatakan bawah dia meragukan keberadaan Tuhan! Beberapa dari mahasiwa tersebut mengatakan bahwa Alkitab  sulit diterima dan tidak dapat dijelaskan secara ilmu pengetahuan. Jadi semua isi Alkitab tersebut tidak masuk akal dan sulit dijelaskan secara ilmu pengetahuan, sehingga merupakan pernyataan kosong. Dan oleh karena itu tidak dapat dibuktikan kebenarannya dengan ilmu pengetahuan.

Sangat disayangkan suatu pernyataan seperti itu keluar dari mulut seorang kristen yang dibabtis dalam nama Kristus. Ilmu pengetahuan ada untuk melayani manusia, bukan sebaliknya. Sama sekali tidak mungkin membuktikan Tuhan dengan filsafat ilmu pengetahuan (Filsafat Ontologi/ asal keberadaan), karena Tuhan bukanlah manusia. Ilmu pengetahuan adalah temuan / ciptaan manusia dan hanya berlaku bagi manusia.

------------ 
(Halaman 5- Lima)

Apakah para ilmuwan dunia berhasil karena mencapai suatu persetujuan terhadap permasalahan diatas? Setiap manusia mempunyai intepretasi dan analisis masing masing. Ada yang menganggap ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang dijelaskan dengan sedikit KeTuhanan atau ada juga yang menganggap Tuhan sama saja dalam ilmu pengetahuan. Banyak contoh kemajuan ilmu pengetahuan yang dapat menggoyakan iman kristen. 

Dampaknya dapat hancurkan moral kita, sehingga kita meninggalkan keyakinan kristen, dapat terlihat dari rendahnya kualitas kristen di beberapa benua.

Saya pernah berbicara dengan seorang pendeta kristen India. Saya tanya dia, kenapa kristen di India kurang begitu berhasil padahal kristen sudah diberitakan selama 1oo tahun lebih di India. Bapak pendeta ini berasal dari agama Hindu, orangtuanya masih hindu. Menurut bapak Pendeta India ini , permasalahanya terletak pada perilaku sehari hari kristen India, yaitu: “Orang hindu lebih dapat memberikan contoh keteladanan dalam perilaku sehari hari dibandingkan kristen India. Sedangkan kami orang kristen India hanya sebatas kata kata saja. Orang kristen India hanya suka melihat gereja yang megah sebagai berkat Tuhan. Tetapi perlilaku kehidupan sehari hari kami tidak sebaik orang Hindu.”

Hadirin sekalian, bagaimana kita memahami ini?
Semuanya karena mereka tidak TAHAN  terhadap godaan dan cobaan disekelilingnya. Mereka memakai pertahanan yang pasif.

“Kalian harus menjadi garam kehidupan” kata Tuhan (Matt 5:13).
Apa kekuatan dan karateristik garam? Garam akan membuat sebuah daging terhindar dari busuk sehingga bertahahan awet, karena garam dapat menyerang bakteri.

------------- 
(Halaman 6-enam)
Garam mempunyai suatu karakteristik yang bersifat menyerang dan menyebabkan bateri mati (karena kering). Makanan yang digarami akan terasa sedap dan yang tidak digarami akan tidak enak dan mudah busuk. Dan jika makanan tersebut busuk maka sekelilingnya akan terdampak busuk. Kita tidak hanya memerlukan sifat bertahan dari garam tetapi juga sifat menyerang dari Kristus.

Juga para pemuda kristen , pada saat awal, memerlukan sifat bertahan dari garam ini baik secara psikologis maupun fisik.Kristen harus menjadi teladan dalam perilakunya.Dia harus dapat TAHAN terhadap godaan sekelilingnya.

Selalu dikatakan bahwa para pemuda adalah darah dari suatu bangsa. Selalu dikatakan pemuda sebagai calon pemimpin harus selalu berada di komunitas nasional, budaya atau gereja. Pemuda yang tidak mempunyai rasa nasional akan membawa malapetaka negaranya. Pemuda yang tidak menghargai budayanya dan tidak mejaganya dari budaya asing, akan membawa krisis budaya pada bangsanya. Dengan demikian akan kehilangan kekuatan dan daya ketahanan bangsa.

Pemuda yang sejak muda sudah tidak ber Tuhan dan menjauhkan diri dari gereja, akan jatuh ke dalam dosa. Pemuda yang sudah tidak lagi menghargai orang tuanya dan menolak bertemu pada Natalan akan mendapat ganjaran dari Tuhan. Nasib masa depan kristen terletak pada pemuda pemuda ini.

Banyak orang mengatakan bahwa Jerman saat ini (1960) dalam kemajuan ekonomi yang menakjubkan.  Kesejahteraan jerman sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari sebelum perang dunia ke dua.Tapi apakah kemajuan ekonomi tersebut dapat juga berlaku pada kemajuan kehidupan beragama Jerman? Saya tidak tahu. Hadirin sekalian lah yang lebih tahu itu.
--------------
(Halaman 7- tujuh)

Jerman dengan Martin Luther-nya dan dikenal sebagai tanah air protestan, diberkati seperti bangsa lain. Tuhan tidak pernah mengingkari perkataanya, tetapi hukuman Tuhan sangat berat pada manusia yang tidak tahu berterima kasih pada NYA. Karena itu hadirin sekalian, saya mohon agar mengarahkan pikiran ke rapat synode di Berlin yang baru saja berlangsung, dimana dibicarakan juga tentang pendidikan bagi para pemuda pemuda. Gereja  kita harus dapat bertahan dari ideologi ideologi yang berlawanan (ilmuwan dan budayawan atheis). Ajaran ajaran mereka sangat menarik (bagi pemuda) dan dapat berhasil mempengaruhinya jika tidak waspada.

(Halaman sisipan)

Mohon perhatikan pemuda/I saudara/i kita yang tinggal di wiilayah Timur (Jerman Timur/ ideologi Atheis). Setiap hari mereka dicoba dengan penderitaan. Banyak yang menyerah pada cobaan ini dan kehilangan keberanian. Beberapa bahkan kehilangannya dan mengumumkan bahwa Tuhan tidak ada. Saya tidak dapat membayangkan apa yang terjadi dimasa depan jika pemuda pemuda tidak TAHAN menghadapi cobaan ini. Masa depan Jerman dan gerja terletak ditangan pemuda Jerman ini. Kita yakin  bahwa Tuhan akan menolong kita. Oleh karena itu kita harus selalu berhati hati agar sealalu di jalanNYA. Karena kita telah melihat bahwa pemuda yang baru saja dari gereja dapat terpengaruh dan terinfeksi (oleh Atheis wilayah Timur)

(Sisipan halaman 7 selesai)

Untuk meningkatkan daya tahan (dari cobaan) kita perlu selalu mencari cahaya Tuhan. Setiap saat kita harus T A H A N. Kalian para pemuda Jerman yang masih ingin berpikiran baik, harus maju ke depan membela negara dan bangsa terhadap serangan serangan dari luar (Atheis). Selalu waspada dan pegang firmanNYA.Capai kemenangan seperti negara negara lain. Naikkan bendera setingginya dan  T A H A N (dari cobaan/godaan).
Motto bagi para pemuda adalah 1 Kor. 10:31: “Jika engkau makan atau minum atau melakukan pekerjaan lain, lakukanlah untuk kemuliaanNYA”
Kita hanya manusia yang tediri dari darah dan daging. Kita hanya dapat T A H A N  jika kita mencari perlindungan Tuhan.
Sebai penutup, saya memohon, kiranya kita bersama dapat menyanyikan lagu Martin Luther:
“Ein feste Burg ist unsere Gott”. (Bk.Ende-117)

D. I. Pandjaitan


Bawah: Foto Halaman 2 



Bawah: Foto Halaman 3 



Bawah: Foto Halaman 4 



Bawah: Foto Halaman 5




Bawah: Foto Halaman 6 



Bawah: Foto Halaman 7 - selesai



Bawah: Foto Halaman sisipan 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.